Provinsi Riau merupakan Provinsi dengan perkebunan sawit terluas di Indonesia, yaitu 3.38 juta ha atau 20,68 persen dari total luas areal perkebunan kelapa sawit yang tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini tentunya menjadi peluang besar untuk IKM Pandai Besi di Provinsi Riau dalam hal pemenuhan kebutuhaan alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti dodos, egrek, tojos dan gancu dalam proses pemanenan.
Selain itu, dengan adanya Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang merupakan bentuk dukungan dari Pemerintah untuk mendorong pengembangan ekonomi nasional ini menjadi peluang yang tepat bagi IKM Pandai Besi kita untuk memasarkan produk mereka. Gernas Bangga Buatan Indonesia (BBI) ini menjadi role model dalam pengembangan dan pemberdayaan IKM berbasis potensi daerah. Sasarannya antara lain meningkatkan daya saing IKM di pasar dalam dan luar negeri.
Setelah menyadari tersedianya pangsa pasar yang besar tersebut, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Kopersi dan UKM melalui UPT Industri Logam melakukan pembinaan, pemberdayaan dan pendampingan kepada IKM Pandai Besi, yang diawali dengan pelaksanaan pelatihan pandai besi. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas produk IKM pandai besi sehingga bisa bersaing dengan produk luar negeri.
Pelatihan Pandai Besi ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari mulai tgl 20 s.d. 24 November 2023 yang dilaksanakan di workshop pandai Besi UPT Industri Logam. Pelatihan ini diikuti oleh 20 (dua puluh) IKM Pandai Besi yang berasal dari 2 (dua) kabupaten yaitu kabupaten rokan hulu dan kota pekanbaru.